tentang dia
Berjalan membelah udara sore kota bandung yang dingin
Pantas kota ini begitu disanjung para pelancong
Indah, nyaman
Tapi ah.. aku tak peduli
Aku sedang asik sedikit beranastesi
Terjun dalam kompleksitas sederhana akan apa yang kurasakan
Tentang dia,
Dia yang mulai berbisik saat aku lupa hitung langkahku
Membawa kakiku menginjak bumi
Aku sembilan, dia genapkanku jadi sepuluh
Sebelas, duabelas, tigabelas, selanjutnya kita rangkai bersama
Mungkin dia kan selalu temui awan-awan nyaman untuk anginnya
lagi-lagi aku tak peduli
Aku akan terus-terus menghitung
menangkapmu dalam sudut lukisku
Dengan kaki-kaki tegap menjejak
Mengabadikan dalam setiap senyap nafas
kembali kuhisap udara sore ini dalam anastesi
Pantas kota ini begitu disanjung para pelancong
Indah, nyaman
Tapi ah.. aku tak peduli
Aku sedang asik sedikit beranastesi
Terjun dalam kompleksitas sederhana akan apa yang kurasakan
Tentang dia,
Dia yang mulai berbisik saat aku lupa hitung langkahku
Membawa kakiku menginjak bumi
Aku sembilan, dia genapkanku jadi sepuluh
Sebelas, duabelas, tigabelas, selanjutnya kita rangkai bersama
Mungkin dia kan selalu temui awan-awan nyaman untuk anginnya
lagi-lagi aku tak peduli
Aku akan terus-terus menghitung
menangkapmu dalam sudut lukisku
Dengan kaki-kaki tegap menjejak
Mengabadikan dalam setiap senyap nafas
kembali kuhisap udara sore ini dalam anastesi
Label: buah dari bis DAMRI
1 Komentar:
keren med....
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda